Wahhh akhirnya bisa buka blog lagi... senengnya :)
Hai semua gimana kabarnya ditahun 2013?? yang pasti tambah baik dan tambah semangat kan. Ada yang bilang kiamat di tahun 2012 dan itu semua hanya isu, kita manusia takkan tau kapan kiamat Rasullullah ja g tau apa lagi kita manusia biasa bener g tu.? selama kita masih mendengar adzan di masjid-masjid kiamat masih jauh (kata guru ngajiku dulu gitu).
Oya liburan tahun baru kemarin pada kemana? yang pasti liburannya pada seru2 kan?? kalau aku kemarin g jadi ikut piknik ke malang, tapi malah pulang kumpul ma keluarga. Tanggal 1 nya dijemput ma kakak tersayang duh senengnya cz dah lama aku g ketemu ma kakakku, dan dia suka ma kado yang aku beli buat dia samapai2 sepanjang jalan kerumah g berhenti2 dia bilang makasih ma aku. Tanggal 3 nya aku diajak ibu' ziarah kemakam-makam syeh gitu, buat aku itu pengalaman baru cz aku sebelumnya g pernah pergi kemakam syeh maupun wali.
Ada yang pernah denger makam troloyo g?
Gambar diambil dari disbudpar.jatimprov.go.id
Situs komplek makam Troloyo adalah merupakan suatu komplek pemakaman
Islam di jaman kerajaan Majapahit, situs ini terletak di wilayah Desa
Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Sebelum sampai di makam troloyo, sekitar 500 m dari perempatan jalan raya Mojokerto-Jombang kita akan melewati sebuah kolam peninggalan jaman majapahit kata pakde ku konon kolam itu dulu tempat pemandian para putri kerajaan Majapahi, luas keseluruhannya kurang lebih 6,5 hektar kebayang kan gimana luasnya, pertama lihat aku nyampai heran dan terkagum2 ni kolam luas banget. Balik lagi ke makam Troloyo obyek utamanya adalah Makam Sayyid Muhammad Jumadil Qubro (Syech Jumadil
Kubro). Syech Jumadil Kubro adalah kakek dari Sunan Ampel. Beliau
adalah ulama dari Persia yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa.Di kompleks makam troloyo terdapat dua kelompok makam, yaitu kelompok
makam bagian depan, terdiri dari makam Wali Songo dan Kelompok Makam
Syech Jumadi Kubro dan kelompok makam bagian belakang terdiri dari dua cungkup, yaitu
cungkup pertama makam Raden Ayu Anjasmara dan makam Raden sering disebut
sebagai kubur pitu.
Dari Trowulan rombongan ziarah ke Makam Mbah Sayyid Sulaiman dan Mbah Raden Alief di Dusun Rejo Slamet, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung,
Gambar diambil dari http://jawatimuran.wordpress.com
Dia wafat pada tanggal 17 Robiul Awal 1193 H atau 24 Maret 1780 M,
Jum’at Legi. Ibunya adalah seorang putri Sultan Cirebon. Dia menjabat
sebagai Qodli di Kanigoro, Pasuruan. Sewaktu berziarah ke makam
waliulloh, Mbah Raden Alif di Desa Mancilan, Mojoagung, dia sakit sampai
akhirnya dia wafat di tempat itu juga.Kompleks makam yang dilengkapi mushalla berukuran agak besar tersebut
semakin menambah kerasan para peziarah, tak jarang para peziarah
bermalam di situ.
Dari makam Mbah Raden Alief dan Mbah Sayyid Sulaiman rombongan melanjutkan perjalanan kemakam KH Hasyim Asy'ari dan KH Abdurrahman Wahid. Perlu diketahui KH Hasyim Asy'ari adalah satu lagi tokoh penting dalam penyebaran agama
Islam di Indonesia. Beliau adalah pendiri Organisasi Islam terbesar di
Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU). KH Hasyim Asy'ari merupakan
tokoh yang karismatik dan berpengetahuan luas serta merupakan figur
nasional yang juga turut membesarkan NU di Indonesia.
KH. Hasyim Asy'ari juga dikenal sebagai penasihat Budi Utomo dalam perjuangannya melawan penjajahan.
K.H. Abdurrahman Wahid adalah keturunan langsung dari KH Hasyim Asy'ari. Almarhum dikenal sebagai mantan
presiden RI ke-IV sekaligus tokoh pluralisme di negeri ini. Almarhum
wafat pada tanggal 30 Desember 2009 dan dimakamkan di kampung
halamannya, tepatnya di kompleks makam Ponpes Tebu Ireng, Jalan KH
Hasyim Asy’ari, Jombang.
diambil dari antara